loading…
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan setiap anak usahanya mengutamakan pemasok lokal dan nasional dalam pengadaan barang dan jasa. FOTO/dok.SindoNews
Hal itu dilakukan BUMI tidak hanya melalui kegiatan konsumsi, tapi juga lewat pembinaan untuk pertumbuhan dan keberlanjutan industri dalam negeri. Setiap tahun, tercatat proporsi belanja barang dan jasa unit usaha BUMI bersumber dari penyedia domestik mencapai hampir 100 persen dari total pengadaan.
“BUMI berusaha semaksimal mungkin mengutamakan dan memberdayakan pemasok lokal dan nasional dalam memenuhi kebutuhan barang dan jasa sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan BUMI. Perusahaan berharap langkah ini dapat mendukung kemajuan pemasok lokal yang tentunya akan berdampak positif bagi perekonomian daerah maupun nasional,” ungkap Chief Economist & VP Investor Relations BUMI, A Reza Widjaja, dalam keterangannya, Rabu (14/5).
Baca Juga: BUMI Terapkan Good Mining Practice demi Pertambangan Berkelanjutan
Menurut Reza, BUMI juga berupaya untuk mengembangkan kapabilitas dari pemasok di sekitar wilayah perusahaan dengan melakukan pembinaan kepada industri kecil yang mampu mendukung pemenuhan bahan-bahan kegiatan operasional sehari-hari.
Upaya ini merupakan salah satu inisiatif yang telah disusun dalam program kerja tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social reaponsibility/CSR) perusahaan, dan secara konsisten diimplementasikan oleh setiap unit usaha BUMI, termasuk PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin).
Dari persentase nilai pembelian, pada 3 tahun terakhir, KPC melakukan 97 persen belanja barang dan jasa dari pemasok lokal. Sementara, Arutmin mencatatkan angka di atas 99 persen pada periode yang sama.
“Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kontribusi dan kebijakan anak usaha BUMI dalam mengutamakan pemasok lokal ini berjalan cukup konsisten,” jelasnya.
Adapun secara nilai kontrak, per akhir 2024, KPC mencatat total nilai kontrak dengan pemasok lokal dan nasional sebesar USD1.897,32 juta, dari total belanja USD1.954 juta. Sementara itu, Arutmin mencapai USD133,29 juta dari total pengadaan USD133,3 juta.
Selama tahun tersebut, KPC juga melakukan belanja barang dan jasa kepada 38 pemasok binaan perusahaan dengan jumlah mencapai USD5,4 juta. Pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan industri di sekitar daerah operasional pertambangan ini diharapkan dapat mendorong para mitra pemasok lokal agar dapat semakin berkembang dan berdaya saing.