Ekonomi

Memaksimalkan Etos Kerja Agar Tak Kalah dalam Persaingan

×

Memaksimalkan Etos Kerja Agar Tak Kalah dalam Persaingan

Sebarkan artikel ini


loading…

Membangun etos kerja menjadi poin penting bagi para pekerja lokal di tengah keterbukaan persaingan saat investasi asing masuk dari berbagai negara. Foto/Dok

JAKARTA – Membangun etos kerja menjadi poin penting bagi para pekerja lokal di tengah keterbukaan persaingan saat investasi asing masuk dari berbagai negara. Maka untuk mendapatkan kepercayaan investor agar memakai tenaga kerja dalam negeri, pembangunan etos kerja menjadi sebuah keharusan demi meningkatkan daya saing pekerja Indonesia.

“Ada etika yang semestinya menjadi pemicu tenaga kerja lokal untuk menaruh kepercayaan kepada perusahaan tempat bekerja. Nah, etika kerja inilah yang kerap diabaikan,” ujar Elizabeth Pisciliaruntu, entrepreneur yang juga seorang pengacara saat menggelar “Diskusi dan Etos dalam Bekerja” di Jakarta.

Baca Juga: Persaingan Dunia Kerja, Ini 10 Skill yang Wajib Dimiliki Mahasiswa pada 2025

Diskusi yang digelar ini, merupakan bentuk keperdulian dari kantor hukum Elizabeth Pisciliaruntu & Partners. Apalagi visi pemerintah dalam membangun Indonesia Emas 2045 dan berharap ada suatu gebrakan daya saing pekerja Indonesia.

Menyadari membangun kesadaran bukan perkara mudah, Elizabeth menekankan, perbaikan harus dibentuk dari sekarang, jika tidak ingin tenaga kerja asing akan mendominasi. “Sedih kalau akhirnya perusahaan terpaksa menerapkan ketentuan peluang tenaga asing,” ujarnya.

Ia memberikan contoh, misalnya tidak percaya diri karena merasa kerjanya selalu diawasi sehingga terancam masa kerjanya berakhir atau PHK. “Bahkan ada yang karena merasa pekerja tersebut adalah warga sekitar yang kerja semaunya dan akhirnya justru akan mengganggu produksi industri,” ujarnya.

Hasil diskusi dengan beberapa perusahaan, Elizabeth membeberkan, sebenarnya ada kemauan memberikan upah layak, namun dengan catatan tenaga kerja lokal bisa bekerja sesuai dengan target. “Karena kinerja sehingga seharusnya bisa dikerjakan satu orang, akhirnya mesti dua orang. Dan akhirnya cost gaji membengkak,” ujarnya.

Elizabeth yang juga berprofesi sebagai pengacara ini memaparkan, beberapa klien hukumnya dari perusahaan banyak mengeluhkan kinerja tenaga lokal dan akhirnya memilih tenaga kerja asing. Padahal perusahaan berkeinginan merekrut tenaga lokal untuk pemberdayaan dan mengurangi angka penggangguran di Indonesia.

Atas dasar itulah, Ia mencoba mencari tahu permasalahan tenaga kerja Indonesia yang tenyata beragam. Dari soal syarat dan peraturan lapangan kerja, Informasi ke masyarakat. “Dan yang sering banget, mesti ada orang dalam yang diutamakan jika ingin bekerja,” ujar Elizabeth.



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

mahjong auto maxwinmahjong dinilai pentingmas ariel jackpot mahjongmaxwin 53 juta mahjong waysmaxwin mahjong ways 3 hitungan menitmenang belasan juta mahjong depo qrisprofit mahjong malam mingguradit bongkar mahjongkaisar89slot gacor