loading…
International Furniture Expo (IFEX) 2026 diharapkan bukan hanya sekadar berupa ajang pameran yang rutin digelar setiap tahun, tapi bisa menjadi simbol kekuatan transformasi ekspor. Foto/Dok
“IFEX 2026 bukan sekadar pameran, tapi simbol transformasi ekspor Indonesia. Kami menjawab tantangan ini dengan strategi konkret membuka akses ke pasar Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika Timur, Eropa Timur, dan Amerika Latin. Di beberapa negara seperti Kazakhstan, Kenya, dan Uni Emirat Arab, HIMKI telah memulai misi dagang dan buyer-matching yang menjanjikan,” ujar Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) , Abdul Sobur dalam launching (peluncuran) pameran IFEX 2026 di Auditorium Kementerian Perdagangan di Jakarta, Rabu (21/5).
Baca Juga: Pengusaha Mebel Keluhkan Suplai Bahan Baku Rotan
Menurut Abdul Sobur, launching pameran IFEX kali ini dalam situasi yang sangat menentukan dimana dunia berubah cepat, dan industri mebel Indonesia berada di persimpangan. “Ancaman tarif tinggi dari pemerintah Amerika Serikat terhadap produk kayu dan mebel Indonesia yang kini sudah masuk tahap preliminary determination berdasarkan Pasal 232 berpotensi menggerus lebih dari 53% pangsa ekspor kita,” tambah Sobur.
IFEX selama ini dikenal sebagai ajang pameran furnitur dan kerajinan terbesar di Asia Tenggara yang diselenggarakan oleh HIMKI. IFEX 2026 dijadwalkan akan digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang dari 5 hingga 8 Maret 2026.