Ekonomi

Ramalan Ekonomi Global Hanya Tumbuh 3,2%, Menko Airlangga Ungkap Tantangan Bagi Indonesia

×

Ramalan Ekonomi Global Hanya Tumbuh 3,2%, Menko Airlangga Ungkap Tantangan Bagi Indonesia

Sebarkan artikel ini



loading…

Menko Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa tahun ini, Indonesia masih menghadapi sejumlah risiko dan ketidakpastian ketika ekonomi global hanya tumbuh 3,2%. Foto/Dok

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, bahwa tahun ini, Indonesia masih menghadapi sejumlah risiko dan ketidakpastian ketika ekonomi global hanya tumbuh 3,2%.

Menurut Menko Airlangga , tantangan ketidakpastian tersebut seperti volatilitas harga komoditas, suku bunga tinggi di negara maju seperti Amerika Serikat, serta pertumbuhan ekonomi China yang masih di bawah ekspektasi.

“Kita juga menghadapi tantangan perubahan iklim yang kita saksikan di banyak belahan dunia. Dengan ini, prospek ekonomi global diperkirakan masih di bawah level COVID, sekitar 3,2 persen. Tapi Indonesia masih mampu menjaga pertumbuhan ekonomi,” kata Airlangga dalam IBC Business Competitiveness Outlook 2025 di Raffles Hotel Jakarta, Senin (13/1/2025).

Menurut Menko Airlangga, pemerintah mengharapkan dapat menjaga pertumbuhan ekonomi seperti tahun lalu yaitu di sekitar 5%. Jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Thailand yang tumbuh sekitar 3 persen dan Korea Selatan yang tumbuh 1,55, maka Indonesia masih menjaga pertumbuhan yang baik.

“Kalau kita lihat dari indikasi PMI di bulan Desember, kita dalam pertumbuhan di mana ekspansi 51,2 persen. Selain itu, indeks konsumen serta indeks penjualan riil juga tumbuh positif,” terang Airlangga.

Indonesian Business Council (IBC) dalam laporannya menekankan pentingnya empat pendekatan yang perlu diambil oleh pemerintah untuk memperkuat kolaborasi dengan dunia usaha dan menarik investasi.

Empat pendekatan tersebut meliputi reformasi tata kelola untuk meningkatkan kemudahan berusaha, kolaborasi swasta dan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur dan perbaikan kualitas sosio-ekonomi, meningkatkan industrialisasi melalui strategi hilirisasi, dan mendorong ekonomi hijau.

Chief Operation Officer IBC, William Sabandar mengatakan, pemerintah akan melaksanakan misi besar yang sangat berat. Untuk itu, pihaknya percaya perlu adanya tata kelola dan inovasi.

“Dalam upaya besar ini, pada 2025 pemerintah baru akan mencari aliansi dan menarik investasi secara besar-besaran dan membutuhkan upaya yang kuat. IBC percaya untuk mencapai misi ini tata kelola harus direformasi dan inovasi harus dikejar,” ujar William.

William menambahkan, tata kelola yang direformasi sangat dibutuhkan guna membangun kepercayaan, memastikan pencapaian program, dan mencegah “kebocoran”. Sedangkan inovasi akan membantu membuka peluang tersembunyi – dan membantu mengamankan daya saing regional Indonesia.

(akr)



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

kegacoran tiada henti mahjong wayskejutan pg soft scatter hitamperbesar keuntungan rtp pg softsensasi kemenangan besar sweet bonanzapola terbaru wild west goldrahasia terdalam gates of olympussugar rush pilihan cuan jackpotrtp mahjong bulan ini maksimalpola mahjong ways bonusspin mahjong ways pembawa untungmember sulawesi taklukkan mahjong wayssweet bonanza menyambut imlek5 pola unggulan olympus5 game online terbaikpns menang mahjong waysslot gacorslot demokaisar89