Ekonomi

Investasi Migas AS Lesu, Nilai Transaksi Anjlok Rp156 Triliun

×

Investasi Migas AS Lesu, Nilai Transaksi Anjlok Rp156 Triliun

Sebarkan artikel ini



loading…

Dongkrak pompa beroperasi di depan rig pengeboran di ladang minyak di Midland, Texas, AS, 22 Agustus 2018. FOTO/Reuters

JAKARTA – Transaksi industri hulu minyak dan gas Amerika Serikat (AS) mencapai USD105 miliar pada 2024 dengan aktivitas melambat di paruh kedua tahun lalu akibat minimnya minat akuisisi.

Menurut Enverus, total nilai kesepakatan tahun lalu turun tajam di belakang nilai merger dan akuisisi sebesar USD192 miliar yang dilakukan pada 2023 mencakup kombinasi USD60 miliar dari Exxon Mobil dan Pioneer Natural Resources. Permian tetap menjadi target akuisisi yang paling diminati.

“Kita akan mendapatkan beberapa kejutan menarik tahun ini karena operator-operator melirik wilayah-wilayah dan permainan-permainan yang tidak kita duga sebelumnya,” ujar analis utama Enverus, Andrew Dittmar dalam sebuah wawancara dilansir dari Reuters, Kamis (30/1/2025).

“Bagi pembeli yang mempertimbangkan untuk mengakuisisi salah satu target Permian yang tersisa, pertanyaannya adalah apakah kualitas dan perluasan sumber daya sepadan dengan harga yang harus dibayar,” kata Dittmar.

Bagi banyak perusahaan E&P yang lebih kecil, keputusannya kemungkinan besar adalah mencari di luar Permian. Lapangan serpih yang sudah matang seperti Williston Basin di North Dakota dan Eagle Ford di Texas Selatan menawarkan alternatif dan mendapatkan peningkatan karena pembeli mengunjungi kembali aset yang telah dikembangkan dengan peluang untuk melakukan pengurasan ulang.

Mengebor ulang sumur tua menawarkan peningkatan produksi yang cepat dengan investasi yang lebih kecil lebih diminati ketimbang mengebor sumur baru. Nilai transaksi migas di AS merosot menjelang akhir tahun mecapai USD9,6 miliar atau setera Rp156 triliun yang dibukukan pada kuartal IV 2024 karena pembeli menemukan lebih sedikit target M&A yang dapat dikejar.

Kurangnya peluang untuk tumbuh pada akhirnya dapat mendorong operator-operator yang lebih kecil untuk menjual dan mengkonsolidasikan industri ini. “Peluang akuisisi yang tersisa sebagian besar lebih kecil, lebih tinggi dari kurva biaya, atau keduanya,” kata Dittmar.

Pembelian Coterra Energy atas Avant Natural Resources dan Franklin Mountain Energy di Delaware Basin dengan nilai total USD3,95 miliar merupakan kesepakatan terbesar pada kuartal IV-2024. Sementara, pembelian aset Uinta milik Ovintiv di Utah oleh FourPoint Energy senilai USD2 miliar merupakan salah satu akuisisi swasta terbesar baru-baru ini.

Nilai M&A yang berfokus pada gas meningkat empat kali lipat pada 2024 dibandingkan dengan tahun 2023, naik di atas USD20 miliar untuk pertama kalinya sejak 2016, menurut Enverus. “Kami akan melihat lebih banyak fokus pada gas yang akan muncul relatif cepat mengingat kegembiraan seputar gas alam cair, pembangunan pusat data, dan permintaan listrik,” kata Dittmar.

(nng)



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

gates of olympus server luar negeriperubahan besar sweet bonanzapola instan mahjong ways scatter hitamscatter hitam nonstop mahjong ways 2scatter hitam sweet bonanzastrategi pola jitu starlight princessmenerobos rintangan scatter hitampeluang kemenangan scatter hitamkegacoran tiada henti mahjong wayspetunjuk menganalisis rtppanduan eksklusif mahjong ways scattermetode mahjong ways 2 paling ampuhslot gacorslot demokaisar89