loading…
Sekelompok investor Amerika berlomba-lomba untuk membeli TikTok. FOTO/Shutterstock
“Kelompok ini juga telah merekrut dua CEO teknologi tambahan sebagai investor, termasuk salah satu pendiri dan Chief Executive Officer Roblox Corp David Baszucki dan salah satu pendiri dan CEO Anchorage Digital Nathan McCauley,” kata Tinsley dalam sebuah wawancara di Bloomberg Television dikutip Kamis (30/1/2025).
Juru bicara Anchorage Digital mengkonfirmasi partisipasi McCauley, sementara Roblox tidak memberikan komentar langsung. Tinsley, pendiri Employer.com mengatakan penawaran kelompoknya secara signifikan lebih tinggi daripada penawaran sekitar USD20 miliar dari pembeli saingannya, sebuah referensi yang mungkin mengacu pada penawaran Project Liberty yang diselenggarakan oleh mantan pemilik Los Angeles Dodgers, Frank McCourt, dan tokoh “Shark Tank” Kevin O’Leary. Mereka memperkirakan dibutuhkan dana sebesar USD25 miliar untuk membeli aplikasi tersebut.
Masih belum jelas apakah Tinsley dan kelompok investornya akan menjadi pesaing serius dalam negosiasi yang akan berlangsung secara kompetitif dan berkembang pesat. Tinsley mengatakan bahwa kelompoknya belum melakukan kontak langsung dengan perusahaan induk TikTok di China, ByteDance Ltd, yang bersikukuh bahwa bisnis TikTok di Amerika Serikat tidak akan dijual. “Kami belum mendengar kabar secara langsung,” kata Tinsley.
Sejak Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menunda selama 75 hari pemberlakuan undang-undang yang akan melarang TikTok kecuali jika ByteDance melakukan divestasi, ia telah mengajukan berbagai pembeli dan proposal yang bertujuan untuk menjaga TikTok tetap berjalan di AS.
Tidak diketahui apakah ByteDance dan pemerintah China mempertimbangkan tawaran dari Tinsley dan McCourt sebagai jalan yang layak untuk maju. Namun, ada lebih banyak keterbukaan untuk menegosiasikan kesepakatan karena ByteDance telah kehabisan opsi hukum untuk menyelamatkan TikTok di AS dan fakta bahwa aplikasi ini dapat menjadi alat tawar-menawar kuat dalam perang dagang AS-China yang lebih luas, di mana Trump mengancam akan mengenakan tarif yang lebih berat terhadap China.
(nng)