Politik

Cinta Tanah Air Tak Kenal Lokasi, Kontribusi Bisa dari Mana Saja

×

Cinta Tanah Air Tak Kenal Lokasi, Kontribusi Bisa dari Mana Saja

Sebarkan artikel ini



loading…

Anies Baswedan menanggapi tagar #KaburAjaDulu yang trending topic di media sosial dalam beberapa waktu belakangan ini. FOTO/Dok YouTube @aniesbaswedan

JAKARTA Anies Baswedan menanggapi tagar #KaburAjaDulu yang trending topic di media sosial dalam beberapa waktu belakangan ini. Tagar ini muncul sebagai reaksi masyarakat tentang situasi dalam negeri yang membuat frustasi dan memutuskan untuk pergi ke luar negeri.

Dalam video pendek yang diunggah di akun Instagramnya, Anies Baswedan menyoroti banyak pertanyaan mengenai bagaimana mencintai Indonesia. Menurut Anies, cinta terhadap Tanah Air tak hanya sebuah perasaan bangga saat negara sedang baik-baik saja. Wujud cinta itu justru diuji ketika Indonesia sedang menghadapi kesulitan.

“Cinta itu diuji ketika negara sedang menghadapi banyak tantangan, sedang butuh perubahan,” kata Anies dalam video yang diunggah di akun Instagram @aniesbaswedan dikutip, Selasa (18/2/2025).

Namun mantan Gubernur DKI Jakarta itu menganggap wajar jika terkadang seseorang merasa lelah dalam berjuang. Sebab, perjuangan tanpa istirahat itu bisa terasa berat.

“Ini seperti bertepuk sebelah tangan, sudah berusaha untuk mencintai tapi rasanya seperti tidak ada balasan,” lanjut Anies.

Anies tak mempermasalahkan dalam proses mencintai negara seketika ingin mengambil langkah untuk berhenti sejenak. Namun perhentian itu bukan sebagai tanda menyerah.

“Maka tidak apa-apa ambil berhenti sejenak bukan berarti menyerah ya, justru dengan memberi napas untuk diri sendiri kita bisa kembali dengan energi yang lebih baik,” tuturnya.

Calon Presiden di Pilpres 2024 itu lantas mengatakan bahwa cinta membutuhkan kesabaran, seperti yang dirasakan para generasi 1908 dan 1928. Mereka tak pernah merasakan indahnya kemerdekaan tapi sepanjang hari berjuang memerdekakan bangsa ini.

“Sebagian dari mereka tidak sempat, tidak pernah melihat Indonesia merdeka, tapi mereka tetap bergerak maju meski dianggap pada masa itu mimpi, mimpi tinggi, mimpi di siang bolong, dan perjuangan mereka itu seperti marathon dan estafet yang dijadikan satu bergantian tapi tetap melangkah ke depan,” tuturnya.



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

link hoki mahjong ways 3maxwin gede mahjong wins 2akun mahjong wins barukebun scatter mahjong ways 2mahjong auto maxwinmahjong dinilai pentingmas ariel jackpot mahjongmaxwin 53 juta mahjong waysmaxwin mahjong ways 3 hitungan menitmenang belasan juta mahjong depo qrisprofit mahjong malam mingguradit bongkar mahjongkaisar89slot gacor