loading…
Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Ahmad Zayadi mengatakan, penyelenggaraan MTQ Internasional ke-4 di Jakarta merupakan upaya memperkuat peran Indonesia sebagai pusat peradaban Islam di dunia. Foto: Ist
Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Ahmad Zayadi mengatakan, penyelenggaraan MTQ Internasional itu merupakan upaya memperkuat peran Indonesia sebagai pusat peradaban Islam dunia.
“Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, sekitar 237 juta jiwa atau setara 87% dari total penduduk. Ini menjadi alasan kuat bagi Indonesia untuk tampil sebagai rujukan dalam penyebaran Islam yang moderat dan damai,” ujar Zayadi di Jakarta, Senin (13/1/2025).
Menurut dia, MTQ Internasional bukan sekadar ajang perlombaan membaca Al-Qur’an, tetapi momentum untuk memperkenalkan wajah Islam Indonesia yang moderat, toleran, dan inklusif.
“MTQ Internasional merupakan bagian dari soft diplomacy Indonesia untuk mempererat hubungan bilateral dan multilateral dengan banyak negara. Ini akan menjadi momentum strategis untuk menunjukkan karakter Islam di Indonesia yang konsisten membawa pesan damai dan penuh toleransi,” katanya.
MTQ Internasional menjadi yang pertama setelah 10 tahun terakhir setelah sebelumnya digelar pada 2015. “Antusiasme peserta sangat tinggi, terlihat lebih dari 187 negara yang mengikuti tahap prakualifikasi pada akhir 2023,” ucap Zayadi.
Kasubdit Lembaga Tilawah dan Musabaqah Al-Qur’an Rijal Ahmad Rangkuty mengatakan, Kemenag menggandeng berbagai pihak dalam penyelenggaraan MTQ Internasional, termasuk Kementerian Luar Negeri.
“Kami berkomitmen menampilkan kapasitas dan kapabilitas terbaik. Komunikasi dengan peserta dan dewan juri internasional terus diperkuat agar pelaksanaan MTQ berjalan optimal,” ujar Rijal.
Pada Desember 2023, delegasi dari 187 negara telah melakukan seleksi secara online. Seleksi itu menghasilkan 60 peserta yang berhasil lolos ke babak grand final.