loading…
Film Snow White live action yang dijadwalkan tayang pada 2025 kini jadi sorotan publik setelah mendapat seruan boikot. Berbagai alasan pun bermunculan. Foto/IMDb
Salah satu pemicu utama seruan boikot datang dari pernyataan aktris Rachel Zegler yang memerankan Snow White. Dalam salah satu wawancaranya, Rachel mengungkapkan bahwa versi film ini tidak akan mengikuti alur dongeng aslinya dari 1937.
Menurutnya, karakter Snow White akan ditampilkan sebagai sosok yang lebih tangguh dan mandiri, tanpa harus diselamatkan oleh pangeran melalui ciuman setelah memakan apel beracun. Bagi sebagian penggemar, perubahan ini dianggap sebagai bentuk tidak menghormati terhadap kisah klasik yang telah mewarnai budaya populer selama puluhan tahun.
Foto/IMDb
“Dia (Snow White) tidak akan diselamatkan oleh pangeran. Dia tidak akan memikirkan soal cinta sejati,” kata Rachel dikutip Senin (24/2/2025).
“Di sana ada fokus besar pada kisah cintanya dengan pria yang menguntitnya. Itu aneh,” tambahnya.
Selain itu, kehadiran artis Hollywood Gal Gadot turut menambah deretan kontroversi. Gadot, yang dikenal karena dukungan vokalnya terhadap Israel, telah lama menjadi sorotan di dunia hiburan.
Isu ini semakin memanas setelah muncul kabar bahwa pihak Disney pernah memberikan dukungan finansial kepada Israel. Hal tersebut memicu reaksi negatif di media sosial, sehingga menguatkan keputusan sebagian kalangan masyarakat untuk memboikot film Snow White ini.
Meskipun para pembuat film bersikukuh bahwa interpretasi modern ini adalah upaya untuk menyegarkan cerita yang sudah klasik, gelombang boikot yang terjadi menunjukkan bahwa perubahan narasi dan pemilihan pemeran menjadi isu yang sangat sensitif.
Dengan perdebatan yang semakin menggema di berbagai platform, prospek kesuksesan film Snow White live action pun kian dipertanyakan oleh publik.
(dra)