loading…
Musisi Fiersa Besari saat mendaki Gunung Katopasa, Sulawesi Tengah. FOTO/TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE FIERSA BESARI
Keberadaan Fiersa Besari dalam rombongan itu diketahui dari daftar pendaki yang dimiliki SAR Timika, Mimika, Papua Tengah. Selain Fiersa Besari, ada pula Indira Alaika, Furki, Elsa Laksono, Lilie Wijayanti Poegiono, Saroni, Ludy Hadiyanto, dua WNA Turki serta satu WNA Rusia. Sementara guide para pendaki itu berjumlah lima orang seperti Nurhuda, Alvin Perdana, Arlen Kolinug, Jeni Dainga dan Ruslan.
Fiersa Besari diketahui sedang melakukan ekspedisi Jalur Sunyi. Bersama tim Atap Negeri, musisi indie tersebut juga membuat video perjalanannya yang diunggah di YouTube. Berdasarkan keterangan di media sosialnya, pendakian terakhir Fiersa Besari bersama tim Atap Negeri, sebelum ke Puncak Cartenz, adalah Gunung Katopasa, Sulawesi Tengah.
Di tengah melakukan pendakian Jalur Sunyi, Fiersa Besari masih mengikuti isu-isu terkini yang sedang menjadi perhatian masyarakat. Ia pun menuliskan cuitan pendek sebagai respons atas isu tersebut.
Salah satunya menanggapi dugaan intimidasi terhadap Band Sukatani yang tiba-tiba meminta maaf kepada Polri dan menghapus lagu Bayar Bayar Bayar dari semua platform. Lagu Bayar Bayar Bayar digunakan sebagai pengiring unjuk rasa Indonesia Gelap beberapa waktu lalu.
“Satu dibungkam. Seribu bersuara,” cuitnya pada 20 Februari 2025.
Ia menyayangkan tindakan represi terhadap musisi.
“Memperbaiki citra harusnya dengan cara memperbaiki kinerja. Bukan dengan cara merepresi musisi,” cuit Fiersa lagi.
Selain itu, Fiersa juga mengomentari pengungkapan praktik pengoplosan BBM jenis Pertalite menjadi Pertamax.