loading…
Bukan sekadar pelengkap ruangan, karpet ini disebut-sebut sebagai karya seni fungsional yang mengangkat pesan budaya dan keberlanjutan.
Diluncurkan secara eksklusif pada Jumat, 16 Mei 2025, karpet ini diproduksi terbatas menggunakan teknik sulam tangan (hand-tufted) dan hanya tersedia di dua lokasi: outlet Sejauh Mata Memandang di Plaza Indonesia dan showroom Fio Carpet di Darmawangsa.
“Kami menggunakan bahan wool alami sebagai material utama karena sifatnya yang nyaman, tahan lama, dan ramah lingkungan. Konsepnya adalah long-lasting wear, anti fast fashion,” ujar Emeralda, Business Manager Fio Carpet.
Koleksi ini tersedia dalam dua ukuran: 2×3 meter untuk kebutuhan ruangan dan keset 52×72 cm.
Desainnya menggabungkan elemen khas Sejauh Mata Memandang dengan visual unik ala Eko Nugroho, menciptakan tampilan yang berani dan penuh makna artistik.
Nirina Zubir, aktris sekaligus sahabat Sejauh Mata Memandang, mengatakan bahwa kolaborasi ini lebih dari sekadar desain interior.
“Karpet ini bukan cuma mempercantik ruangan, tapi juga membawa cerita dan nilai keberlanjutan yang bisa kita rasakan setiap harinya,” ujarnya.
Bisa dikatakan kolaborasi ini menjadi lanjutan dari sinergi antara Fio Carpet, Sejauh Mata Memandang, dan seniman Eko Nugroho dalam berbagai proyek seni dan pameran sebelumnya.
Menurut Felix Tjahyadi, Co-designer proyek ini, kolaborasi ini menjadi cara efektif memperkenalkan karya seni ke audiens yang lebih luas.
Dengan keterbatasan produksi dan desain yang tidak pasaran, koleksi ini langsung diserbu para kolektor dan penggemar desain. Fio Carpet pun menyatakan bahwa minat terhadap karpet ini luar biasa tinggi sejak peluncurannya.
“Kami akan terus memperluas pasar melalui lebih banyak kolaborasi strategis yang punya visi sama, terutama soal estetika dan keberlanjutan,” tambah Emeralda.
(tar)
