loading…
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menyampaikan apresiasi dan harapan besar terhadap Staf Khusus Menkum Yadi Hendriana yang telah resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. Foto/Agi Ilman
Dia berharap gelar doktor yang baru diperoleh bisa memberikan kontribusi positif bagi dunia jurnalisme di Indonesia. “Alhamdulillah, Pak Yadi bisa menyelesaikan studi program S3-nya dengan baik. Insya Allah, dengan gelar yang baru ini, beliau dapat memberikan kontribusi yang lebih baik, terutama bagi dunia jurnalis Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, kontribusi tersebut sangat penting untuk meningkatkan kualitas jurnalisme Indonesia. “Ke depannya, saya berharap dunia jurnalis Indonesia bisa lebih objektif dalam menyajikan berita, namun juga tetap dapat membantu pemerintah dengan cara yang konstruktif,” tambahnya.
Supratman juga menekankan bahwa ilmu komunikasi yang diperoleh Yadi selama studi di Unpad dapat lebih mempererat hubungan antara pemerintah dan pers. “Saya yakin, dengan ilmu komunikasi yang didapatkan hari ini, komunikasi antara pemerintah dan teman-teman di pers bisa menjadi lebih baik lagi,” ungkapnya.
Diketahui, Staf Khusus Menteri Hukum Yadi Heriadi Hendriana resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Komunikasi setelah melalui sidang promosi doktor di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad), Kamis (30/1/2025). Dalam sidang terbuka yang digelar di Gedung Pascasarjana Unpad, Yadi mempertahankan disertasinya yang berjudul “Ekonomi Politik Media dan Pemerintah pada Pandemi Covid-19.”
Dalam kesempatan tersebut, Yadi menekankan pentingnya peningkatan kualitas jurnalisme di Indonesia. Menurutnya, jurnalis yang memiliki kompetensi tinggi akan mampu menghadapi berbagai tekanan hukum.
“Ini momen akademik yang memperlihatkan pentingnya teori dan legalitas dalam jurnalistik. Kualitas jurnalisme harus ditingkatkan, karena hanya dengan integritas dan kualitas yang baik, kita bisa menghadang berbagai tekanan hukum,” ujarnya.
Pandemi Covid-19, yang menjadi salah satu fokus utama dalam disertasi Yadi, menurutnya bukan hanya sekadar fenomena sementara. Meskipun isu pandemi cukup dominan, ia menyatakan bahwa dampak dari media dan pemerintah selama pandemi masih relevan hingga sekarang.
“Pandemi memang menjadi sorotan utama saat itu, namun nilai dan pengaruh yang dihasilkan oleh media serta kebijakan pemerintah terus berlanjut,” tambahnya.