loading…
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Pengarah Kongres Keluarga Maslahat NU Alissa Wahid saat pembukaan Festival Keluarga Indonesia di Jakarta, Sabtu (1/2/2025). Foto/Ist
Festival yang dibuka hari ini akan berlangsung hingga Minggu (2/2/2025) besok. Dalam event ini menghadirkan NU dalam lanskap awam keluarga Indonesia di tengah kota, dan mewujudkan kemaslahatan keluarga Indonesia. Khususnya keluarga NU dengan gerakan khidmah yang solid dan terintegrasi.
“(Ketum PBNU) Gus Yahya pada pidato abad ke-1 menyebutkan, masuk ke abad ke-2 NU, maka ada perbedaannya, saat ini banyak orang NU yang tinggal di kota besar termasuk Jakarta,” ujarnya Pengarah Kongres Keluarga Maslahat NU Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid saat pembukaan Festival Keluarga Indonesia di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (1/2/2025).
“Gerakan Keluarga Maslahat NU diminta untuk mengembangkan strategi membantu keluarga Indonesia berkembang,” lanjutnya.
Alissa menyampaikan bahwa Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) memiliki enam dimensi. Di antaranya relasi maslahat, keluarga terdidik, keluarga cinta alam, keluarga sehat, keluarga sejahtera, dan keluarga moderat. Dimensi itu tercipta dari perubahan dan penyesuaian di era masa kini.
“Keluarga masa kini berkembang dengan cara-cara yang baru, misalnya, dulu tidak mengenal digital namun orang tua sekarang harus hidup di era digital itu yang menjadi realita keluarga masa kini,” katanya.
Alissa menuturkan, pelaksanaan festival menjadi bentuk perkenalan keluarga maslahat NU kepada masyarakat secara lebih luas. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk meramaikan acara festival.
“Kegiatan-kegiatannya memang ditujukan untuk masyarakat umum. Semoga ini menjadi langkah pendekatan baru di lingkungan NU membawa kebaruan seperti yang selama ini diminta oleh Ketum PBNU (Gus Yahya) di lingkungan NU,” ujarnya.