Ekonomi

Sering Umbar Ancaman, Trump Justru Memicu Keinginan Dedolarisasi

×

Sering Umbar Ancaman, Trump Justru Memicu Keinginan Dedolarisasi

Sebarkan artikel ini



loading…

Ancaman-ancaman Presiden AS Donald Trump dinilai makin memperkuat tekad BRICS dan negara lain untuk dedolarisasi. FOTO/Ilustrasi

JAKARTA – Aliansi BRICS yang selama tiga tahun terakhir gencar mendorong upaya dedolarisasi belakangan dihadapkan pada ancaman keras yang dilontarkan Presiden AS Donald Trump. Sejumlah ekonom menilai sikap Trump tersebut justru bakal memperkuat tekad BRICS dan negara lainnya untuk meninggalkan dolar.

Seperti diketahui, upaya BRICS mengurangi peran dolar selama ini bukan tanpa manfaat atau pembenaran. Para ahli telah menyebut, dolar AS sudah over value dalam beberapa bulan terakhir. Selain itu, sanksi-sanksi yang melibatkan dolar sebagai senjata juga mencetuskan perlawanan terhadap mata uang paling kuat di dunia tersebut.

Amerika Serikat baru-baru ini telah menyampaikan sesuatu tentang upaya tersebut. Donald Trump yang baru dilantik telah menyuarakan ancaman tarif untuk melawan dedolarisasi. Namun, ancaman tarif tersebut dinilai justru dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.

Secara khusus, ketika Trump menargetkan upaya BRICS, para ekonom telah memperingatkan bahwa ancaman yang dilontarkannya justru dapat menjadi pendorong terbesar bagi dedolarisasi.

Berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, ekonom Universitas Harvard Kenneth Rogoff membahas rencana Trump dalam sebuah laporan baru-baru ini. Memang, ia mencatat bahwa hal itu memperkuat banyak tindakan yang telah diambil oleh negara-negara di belahan bumi selatan.

“Anda ingin membujuk orang untuk menggunakan mata uang Anda karena mata uang tersebut memenuhi beberapa hal – memberikan stabilitas dan alat pembayaran,” kata Rogoff. “Tapi jika Anda diancam, saya pikir itu hanya memperkuat insentif untuk mencoba dan melakukan diversifikasi,” paparnya, seperti dilansir WatcherGuru, dikutip Minggu (26/1/2025).

Sentimen tersebut juga digaungkan oleh profesor keuangan Universitas Chicago, Raghuram Rajan. “Saya pikir Presiden Trump bereaksi terlalu dini terhadap sesuatu yang tidak akan terjadi,” katanya.

Dengan dolar AS yang ditetapkan dengan kuat sebagai mata uang cadangan global, posisinya tampaknya tidak terancam. Namun, ancaman Trump yang berkelanjutan dapat memengaruhi negara-negara lain untuk memulai proses diversifikasi. Pada akhirnya, hal itu justru dapat memicu terjadinya dedolarisasi.

(fjo)



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

gates of olympus server luar negeriperubahan besar sweet bonanzapola instan mahjong ways scatter hitamscatter hitam nonstop mahjong ways 2scatter hitam sweet bonanzastrategi pola jitu starlight princessmenerobos rintangan scatter hitampeluang kemenangan scatter hitamkegacoran tiada henti mahjong wayspetunjuk menganalisis rtppanduan eksklusif mahjong ways scattermetode mahjong ways 2 paling ampuhslot gacorslot demokaisar89