loading…
Kematian Barbie Hsu akibat pneumonia akut karena komplikasi infeksi influenza saat berlibur di Jepang telah memicu kekhawatiran di kalangan wisatawan. Foto/Thrillophilia
Menurut laporan Global Times, seorang karyawan Agen Perjalanan Guangda yang berbasis di Beijing mengungkapkan bahwa meskipun jumlah wisatawan yang merencanakan perjalanan ke Jepang tidak mengalami perubahan signifikan, terjadi peningkatan pertanyaan terkait risiko perjalanan, asuransi kesehatan, dan rekomendasi pengobatan.
Dilansir dari Vnexpress, Minggu (9/2/2025), banyak wisatawan juga mulai membandingkan tingkat keparahan wabah flu di Jepang dengan gelombang flu yang terjadi di Tiongkok sebelumnya.
Di media sosial China, kematian Barbie Hsu menjadi topik yang paling banyak dicari di Weibo. Sementara istilah flu Jepang juga mendapat perhatian besar.
Foto/ATJ
Sebagai salah satu destinasi favorit wisatawan China, Jepang kini menghadapi perdebatan panas di dunia maya. Banyak warganet berbagi pengalaman mereka terpapar influenza saat mengunjungi Jepang, yang semakin memperbesar kekhawatiran publik.
Menurut Kyodo News, wisatawan China adalah kelompok wisatawan terbesar kedua yang mengunjungi Jepang pada tahun lalu, dengan jumlah mencapai 6,98 juta orang atau hampir tiga kali lipat dari 2023. Hanya wisatawan Korea Selatan yang lebih banyak, dengan 8,82 juta pengunjung.
Meninggalnya pemeran Shancai itu pada Minggu, 2 Februari 2025 saat berlibur bersama keluarga untuk merayakan Tahun Baru Imlek di Jepang, membuat para ahli kesehatan di Thailand dan Hong Kong mengeluarkan peringatan kepada warga negara mereka.
Mereka menyarankan agar para wisatawan mempertimbangkan ulang perjalanan ke Jepang atau setidaknya mempersiapkan diri dengan baik terhadap risiko influenza.